WahanaNews.co | Penularan
COVID-19 di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kian meluas. Beberapa desa
telah melakukan penutupan jalan, untuk kepentingan isolasi mandiri. Ada puluhan
desa di 14 kecamatan yang ada di kabupaten Demak, terancam lockdown.
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Posko Pengungsian Warga Terdampak Banjir di Demak
Sejumlah lokasi wisata religius di Kabupaten Demak, juga
telah ditutup. Bersamaan dengan itu, Satgas COVID-19 Kabupaten Demak, juga
melakukan pembatasan sosial, mengurangi kerumunan, serta menutup arus lalu
lintas.
Selain akibat klaster mudik, peningkatan penularan COVID-19
di wilayah Kabupaten Demak, diduga juga berasal dari klaster halal bihalal dan
syawalan. Sebagian wilayah di Kabupaten Demak, yang berbatasan dengan Kudus,
dan Semarang, juga mengalami lonjakan kasus COVID-19 .
Sejumlah petugas menjaga ketat aktivitas warga di setiap
wilayah pedesaan. Selain itu penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan.
"Kami juga resah dengan peningkatan penularan COVID-19 ini," ujar
Sunarsih, salah seorang warga Kabupaten Demak.
Baca Juga:
KPU Rilis 2 Dua Daerah yang Berpotensi Gelar Pemilu Susulan
Dari data penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah. Kabupaten
Demak, termasuk tinggi yaitu 485 orang terpapar COVID-19 , tertinggi berada di
wilayah Kecamatan Karanganyar, yang berbatasan dengan Kudus, yakni ada sebanyak
98 orang positif COVID-19 .
Menyusul Kecamatan Demak, ada sebanyak 77 orang terpapar
COVID-19 . Sementara di Kecamatan Mranggen, yang berbatasan dengan Kota
Semaran, ada sebanyak 48 orang terpapar COVID-19 .
Di Kecamatan Guntur, tercatat ada 33 orang positif COVID-19
. Sedangkan di Kecamatan Gajah, terdapat 28 orang positif COVID-19 . Dan di
Kecamatan Karangawen ada sebanyak 29 orang positif COVID-19. [dhn]