WahanaNews.co | Pembantaian yang menewaskan empat orang sekeluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020), yang diduga dilakukan kelompok
teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor sangat prihatin.
Ketua GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menyebut, para pelaku ini tak lebih sebagai "pencoleng agama".
Baca Juga:
Dukung Ekonomi Digital di Sulteng, Maxim Hadirkan Layanan Transportasi Online di Bungku Tengah
Mereka menggunakan dasar agama, tapi
perbuatannya justru tak mencerminkan sedikit pun ajaran agama.
"Kepada kelompok yang
mengatasnamakan Islam untuk membunuh saudara kita, saya minta hentikan perilaku
kalian atau akan berhadapan dengan kader Ansor dan Banser (Barisan Ansor
Serbaguna)," kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya, saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Banser
secara virtual, di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020).
Gus Yaqut menyatakan, Ansor dan Banser
tidak akan pernah mundur dan surut sedikit pun melawan kelompok-kelompok
teroris seperti di Sigi.
Baca Juga:
Kunjungi Pasar Salakan, Jokowi Tinjau Harga Bahan Pokok di Banggai Kepulauan
Sebab pihaknya meyakini bahwa bangsa
Indonesia ini berdiri tegak karena atas kontribusi berbagai suku, agama,
kelompok dan lain sebagainya.
"Atas dasar itu, upaya pemaksaan
suatu kelompok atas kelompok tertentu sangat tidak bisa dinenarkan. Tidak boleh
ada kesewenang-wenangan," katanya.
Dia menyatakan, kader Banser yang
jumlahnya mencapai 7 juta orang siap bersama aparat TNI dan Polri menumpas
gerakan-gerakan teroris tersebut.