WahanaNews.co | Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), Waryono merespons kabar perusakan terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/1/2022) dini hari.
Waryono meminta masyarakat tak mudah terprovokasi dengan kabar perusakan di ponpes yang berada di Desa Bagik Nyaman, Kecamatan Aikmel, itu. Terlebih, kabar tersebut beredar di media sosial yang kebenarannya belum terkonfirmasi.
Baca Juga:
Ketua DPRD Tapteng Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Hasutan Kelompok yang Ingin Memecah Belah
"Secara umum karena media sosial juga, masyarakat harus hati-hati, jangan mudah terprovokasi," kata Waryono, Senin (3/1).
Waryono menyebut situasi Indonesia saat ini sedang damai dan kondusif. Namun, kondusifitas itu justru coba dirusak oleh para pihak yang berupaya memantik sentimen negatif di tengah masyarakat.
Ia pun meminta kepada masyarakat tak menelan mentah-mentah sesuatu yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Baca Juga:
Februari 2024 Saat Momentum Pemilu, Uang Beredar Tembus Rp8.739 Triliun
"Lalu ada masyarakat yang coba cubit-cubit ini. Yang dicubit itu sesuatu yang sensitif. Saya imbau kepada masyarakat kritis dan tak menerima apa adanya informasi yang diterima," ujarnya.
Lebih lanjut, Waryono mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kemenag wilayah NTB dan Lombok Timur merespons perusakan pesantren tersebut. Ia juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk kepolisian untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Itu termasuk Kakanwil Kemenag akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Karena ada pembakaran juga kan saat itu," katanya.