WahanaNews.co |
Demi meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah Sumatera, PT PLN
(Persero) mulai mengoperasikan satu line
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kv) Rantau Dedap - Lumut
Balai.
Berlokasi di Kecamatan
Semende, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, PLN membangun 115 tower transmisi dengan total panjang
bentangan kabel konduktor 78,72 kilometer sirkuit (kms), dan investasi total
senilai Rp 122 miliar.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
SUTT ini akan difungsikan
terlebih dahulu sebagai suplai daya sementara untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap yang berkapasitas 86 megawatt (MW).
PLTP Rantau Dedap saat ini
tengah memasuki tahapan pra-pengujian pembangkit panas bumi.
Dengan suplai daya sementara
dari SUTT ini, pengujian dapat dilanjutkan, sehingga PLTP Rantau Dadap dapat
beroperasi pada 2021 untuk menyalurkan daya sebesar 86 MW ke dalam sistem Sumatera,
sesuai target.
Baca Juga:
PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor
"Proyek ini harus selesai
secepatnya agar bisa mendukung pengujian dan evakuasi daya PLTP," ujar Direktur
Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Wiluyo Kusdwiharto, sesaat sebelum
diangkat menjadi Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN,
melalui siaran persnya, Rabu (16/6/2021).
Lokasi pembangunan berada di
wilayah pegunungan dengan cuaca dingin dan berkabut, akses jalan yang minim,
dan memiliki kontur jalan berbukit terjal yang ekstrem sehingga menuntut
kehati-hatian agar pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung dengan baik dan
aman.
"Fisik dan konsentrasi
harus benar-benar dijaga, khususnya saat tim kami harus bekerja di elevasi
puncak yang mencapai ketinggian jarak di 1.800 meter dari permukaan laut.
Selain harus melawan cuaca dingin, kami harus tetap bisa menjaga konsentrasi di
tengah menurunnya tekanan udara yang ada di sekitar kami dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, benar-benar menantang dan menuntut
kehatihatian ekstra," imbuh Wiluyo.