WahanaNews.co | Sekretaris
Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar, mengakui bila pihaknya ada yang bertemu dengan
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Di mana,
kata Aziz, terdapat beberapa pembahasan dalam pertemuan itu. Seperti halnya
membahas soal menjaga stabilitas keamanan dan mengenai penertiban baliho.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
"Pertama silahturahmi, kedua mengucapkan selamat atas lancarnya
acara resepsi dan pernikahan, kemudian juga telah dilaksanakan protokol
kesehatan dengan baik. Ketiga sepakat menjaga stabilitas dan keamanan DKI
Jakarta secara bersama-sama sinergi dengan TNI dan aparatur keamanan dan sipil
lainnya. Keempat terkait baliho," ujar Aziz, saat ditemui wartawan di Jalan Condet Raya, Jakarta Timur, Kamis
(26/11/2020).
Dalam kesempatan itu, lanjut Aziz, FPI diwakilkan oleh Ketua FPI
Provinsi DKI Jakarta,
Muchsin
Alatas.
Saat itu pihaknya menjelaskan, yang memasang baliho Rizieq itu bukan dari FPI, melainkan masyarakat, Majelis Talim, ustadz dan ulama.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
Agar tak terjadi keributan kala baliho Rizieq diturunkan, Aziz
menyebut pihak FPI meminta agar Pangdam Jaya juga menurunkan baliho lainnya
yang terpasang di pinggir jalan Jakarta.
"Agar tidak terjadi keributan, maka kita kasih saran agar
bareng-bareng menurunkan itu dengan syarat baliho lain dan banner lain selain
HRS dan FPI juga diturunkan.
Itu namanya keadilan," tegasnya.
Lebih lanjut, Aziz tak mengetahui apakah ke depannya FPI akan kembali bertemu dengan Pangdam
Jaya. Sebab,
pertemuan awal tersebut adalah undangan dari Mayjen TNI Dudung Abdurachman.