WahanaNews.co |Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, saat ini sekitar 45 persen wilayah Kota Pekalongan terancam tenggelam. Penyebabnya adalah penurunan permukaan tanah, yang akan terjadi dalam beberapa puluh tahun mendatang.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam diskusi daring IA ITB dengan tema Jakarta Tenggelam yang disiarkan melalui YouTube, Selasa (10/8) malam.
Baca Juga:
Mendag Resmikan Pembangunan Pasar Banjarsari di Pekalongan
"Melihat kondisi yang ada sekitar 20,17 hektar atau sekitar 45 persen wilayah Kota Pekalongan akan tergenang dengan asumsi land subsidence 1 m pada saat simulasi jadi kita buatkan modeling," ujar Ganjar.
Ganjar menjelaskan, Pekalongan baik kota dan kabupaten memiliki potensi yang sama untuk kehilangan luas wilayahnya akibat naiknya permukaan air laut.
"Permasalahan di pesisir pantai utara jawa tengah adalah land subsidence. Pekalongan 1 sampai 20 cm per tahun. Nasib saya sama Mas Anies sama," imbuhnya.
Baca Juga:
Angin Puting Beliung Rusakkan Beberapa Bangunan di Pekalongan
Menurut Ganjar, kondisi ini diperparah karena dua pemimpin di wilayah yakni Bupati dan Wali Kota Pekalongan saat itu sempat menolak pembangunan tanggul yang ia cetuskan.
Padahal, tanggul itu berfungsi untuk mencegah datangnya air atau banjir rob yang kerap menggenangi kota batik itu. Namun kini tanggul tengah dibuat.
"Dulu saat kita mau melakukan tindakan awal untuk membuat tanggul, mendamaikan dua kepala daerah itu tidak mudah. Akhirnya airnya tidak punya KTP dia akan lewat saja menjadi banjir," ucap Ganjar.