WahanaNews.co | Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,
Jawa Tengah, mulai menyusun skenario baru untuk
mengatasi pengungsi erupsi Gunung Merapi, terutama yang berada di wilayah Jrakah dan Klakah.
FPRB berencana melakukan pendampingan kepada
pengungsi melalui sukarelawan lokal dan tokoh masyarakat, menyusul kondisi Gunung Merapi yang
mulai memasuki fase erupsi 2021.
Baca Juga:
Gunung Merapi Keluarkan 3 Rentetan Awan Panas Guguran
Ketua FPRB Kecamatan Selo, Mujianto,
mengatakan, sejauh ini Tempat Penampungan
Pengungsi Sementara (TPPS) di tiga desa, yakni
Tlogolele, Jrakah, dan Klakah, masih
dibuka.
Diketahui, sejak
ditetapkannya status siaga untuk Gunung Merapi, November 2020 lalu, sejumlah warga di tiga desa tersebut sudah diarahkan untuk
mengungsi di TPPS.
Namun, kini
sebagian warga memilih pulang ke rumah dengan berbagai alasan, terutama di Desa
Jrakah dan Klakah.
Baca Juga:
Detik-detik Fadli, Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi di Agam
Guna mengatasi itu, FPRB Kecamatan Selo
menyusun skenario kedaruratan di dua desa itu.
"Kami sudah menyusun skenario
kedaruratan di Jrakah dan Klakah, dengan mekanisme dua relawan lokal
mendampingi 10 keluarga. Sebab, warga tidak mau turun, maka yang kami kuatkan adalah relawan lokal bersama tokoh
masyarakat," kata dia kepada wartawan di Selo, Rabu (6/1/2020).
Dia berharap, dalam
waktu dekat, skenario pengungsi tersebut sudah bisa disimulasikan. Sebab, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi.