WahanaNews.co | Gempa
magnitudo (M) 6,1 terjadi di barat daya Nias, Sumatera Utara, pagi tadi.
Getarannya terasa hingga Padang, Sumatera Barat.
Baca Juga:
Berdampak ke Jepang dan Filipina, Gempa M 7,5 Guncang Taiwan
Menurut analisis BMKG, gempa terjadi karena adanya aktivitas
tektonik pada lempeng Samudera Hindia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman
hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal
akibat adanya aktivitas tektonik pada lempeng Samudera Hindia (outer
rise)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo,
dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa
gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault),"
ucap Bambang.
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Potensi Bahaya Sesar Sumatera di Sumbar
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami
BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa Nias berada di luar zona subduksi.
Daryono menduga gempa Nias pagi ini tidak berdampak merusak.
"Episenter gempa barat daya Nias ini di peta tampak
berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outerrise. Gaya
tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan tapi gaya
ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan)," jelas
Daryono.
"Outer rise merupakan zona gempa yang selama
terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust. Meskipun
terabaikan tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami
seperti halnya pada kasus Tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan Tsunami Sumbawa
yang destruktif Sumbawa pada 1977," katanya.