WahanaNews.co | Gubernur
(Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria minta masyarakat dan aparat agar bersiaga
menghadapi prediksi banjir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan) di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).
"Memang beberapa hari akan agak ekstrem. Masyarakat
kami minta siap siaga, aparat siap siaga, kami juga sama-sama mempersiapkan,
cuaca ini memang harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar, kita sinergi
positif, kolaborasi, itulah tugas kita melakukan pencegahan," kata Riza di
kantor BPBD DKI, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Landa Tapteng
Riza menuturkan ada tiga sumber banjir yang terjadi di
Jakarta, dari hujan lokal hingga hujan yang airnya berasal dari hulu. Riza
meminta semuanya bersiaga.
"Kita tidak tahu datangnya hujan dari Katulampa dan
Bogor sebagainya, kita harus siap, banjir rob juga harus siap, hujan lokal
harus siap. Sumber banjir di Jakarta ada 3, dari hujan lokal, rob laut, dan
hulu. Jadi memang kita harus siap, mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir
seperti tahun sebelumnya," tuturnya.
Riza menyampaikan curah hujan tinggi masih terjadi dalam
beberapa hari terakhir di wilayah Jakarta. Berdasarkan prediksi BMKG, Riza
menyebut cuaca ekstrem akan terjadi selama sepekan ke depan.
Baca Juga:
Tips Supaya Tak Kesetrum Listrik saat Air Masuk Rumah
"Ya sesuai dengan hasil BMKG, memang hasilnya kita bisa
ketahui menggunakan teknologi, prediksi memang ke depan sampai hari minggu.
Cukup ekstrem ya, kita lihat beberapa hari ini cukup tinggi curah hujan, tapi
alhamdulillah tadi menurut laporan di 35 RT, 8 RW yang terendam banjir
ketinggian kurang lebih 40 tapi sudah turun dalam waktu yang cepat singkat,
mudah mudahan hari ini cerah," ujarnya.
Lebih lanjut, Riza mengatakan, berdasarkan data yang
diterimanya, mulai terjadi penurunan banjir di Jakarta yang cukup signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya. Selain penurunan banjir, data genangan air di
Jakarta juga mengalami penurunan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) merilis peringatan dini bahaya banjir untuk enam provinsi di Pulau Jawa
pada 18-19 Februari. Informasi dari BMKG itu juga dibuktikan melalui
Sadewa-LAPAN. Sadewa adalah aplikasi sistem peringatan dini atmosfer ekstrem
berbasis satelit dan model atmosfer yang dikembangkan litbang Lapan.