WahanaNews.co | Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ikut merespons soal
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diberi gelar sebagai "Pahlawan Transportasi" oleh Transformative Urban
Mobility Initiative (TUMI).
MTI merupakan organisasi profesi yang terdiri atas para pakar, akademisi, praktisi, dan birokrat di
bidang transportasi, yang berkehendak dan bertekad
mendukung dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pembangunan transportasi
nasional yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Otto Hasibuan Soroti Gugatan MK Anies-Cak Imin
Menurut Wakil Sekjen MTI, Deddy Herlambang, predikat "Pahlawan Transportasi" yang diberikan kepada Anies terlalu
berlebihan.
Sebab, menurutnya, menata transportasi
memerlukan waktu yang panjang.
Sebelum sistem transportasi di Jakarta
sebagus sekarang, banyak tokoh lain yang terlibat di dalamnya, bukan hanya
Anies.
Baca Juga:
Pengamat Sebut Anies Bukan Negarawan: Tak Siap Kalah!
"Kalau predikat Pahlawan Transportasi, saya pikir terlalu berlebihan. Karena, menata transportasi tidak cukup hanya 1-2 tahun. Memerlukan
waktu puluhan tahun," ujar Deddy kepada wartawan, Sabtu
(6/2/2021).
Salah satu alasan TUMI memasukkan nama
Anies Baswedan ke daftar 21 Heroes 2021
di bidang transportasi adalah Anies dinilai bagus dalam memimpin terbangunnya
sistem transit di Jakarta.
Menurut Deddy, hal itu sebenarnya
sudah dipikirkan oleh tokoh-tokoh lain sebelum Anies menjabat.