Dudung mengatakan dirinya memberi perintah kepada jajaran
Kodam Jaya untuk mencopot baliho Habib Rizieq karena Satpol PP dan kepolisian
tak berdaya. Dirinya, tegas Dudung, akan terus melakukan pencopotan baliho
Habib Rizieq.
"Sementara Pol PP dan Polri sudah nggak berani
bertindak, saya akan terus lakukan (pencopotan baliho Habib Rizieq-red),"
tegas Dudung.
Baca Juga:
Pertama di Indonesia, PLN Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen untuk Kendaraan
Sebagaimana diketahui, kritik bermunculan pasca pernyataan
tegas Dudung soal dirinya memerintahkan prajuritnya menurunkan baliho Habib
Rizieq. Kritik datang dari Partai Gerindra.
"Kita sudah memiliki institusi juga
perangkat-perangkatnya yang mengatur masalah itu. Sehingga sebaiknya institusi
TNI kembali saja kepada tugas pokoknya yaitu menjadi kekuatan Pertahanan
Negara. Masih ada institusi-institusi lain yang lebih berwenang untuk
menertibkan itu," kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra
Bambang Kristiono kepada wartawan, Jumat (20/11).
Selain Gerindra, PKS juga bersikap senada. Wakil Ketua
Komisi I DPR dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari menyarankan urusan
pencopotan baliho diserahkan ke Sat Pol PP saja.
Baca Juga:
Sukses Produksi Green Hydrogen, Kini PLN Siapkan Stasiun Pengisian Untuk Rantai Pasok Di Sejumlah Daerah
"Baliho itu kan bagian Satpol PP, biarlah urusan Satpol
PP kalau misalkan boleh juga sih kalau tentara dilibatkan tapi sifatnya diminta
bantuan," kata ketika dihubungi kemarin.
"Misalkan Satpol PP nya nggak berani untuk menurunkan
dikawal tentara boleh. Tapi yang kerja Satpol PP bukan tentara yang kerja,
malah Satpol PP nya yang nonton," imbuhnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.