WahanaNews.co | Satu korban penembakan oknum polisi yang terjadi di RM Kafe di Jakarta, diketahui sebagai oknum TNI aktif bernama Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat.Jenajah prajurit yang bertugas di Kostrad itu dibawa ke kediaman orangtuanya di Jalan Perintis Kemerdekaan Gang Setia Budi, Kelurahan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.Tangis keluarga pecah, saat jenajah korban yang diangkut menggunakan satu unit mobil ambulans milik kepolisian Tapanuli Utara, tiba di rumah duka, Jumat (26/2)."Jenajah almarhum diberangkatkan dari Jakarta menuju Bandara Silangit, dan dibawa ke Padangsidimpuan," ungkap Romel Sinurat (36), abang kandung korban.Romel mengatakan, kepergian almarhum tidak disangka-sangka keluarga. Apalagi, dua hari sebelum kejadian, korban masih sempat berkomunikasi lewat sambungan handphone dengan keluarga di Padangsidimpuan."Kami tidak menyangka, dan merasa sangat terpukul sekali. Apalagi dua hari sebelum kejadian, almarhum masih bertelepon dengan kami disini (Padangsidimpuan)" kata Romel.Romel mengatakan, adiknya merupakan anak ke tujuh dan delapan bersaudara. Dan selama ini, diakui sebagai sosok yang baik dan sangat sayang kepada keluarganya."Makanya kami sempat merasa tidak percaya. Dan kami tahu almarhum sudah meninggal lewat berita dari media sosial, setelah sebelumnya hanya dikabarkan isterinya kalau almarhum ditembak dan dibawa ke rumah sakit," ujar Romel.Romel menerangkan, selanjutnya pihak keluarga akan bermufakat soal pemakaman almarhum dan direncanakan dimakamkan pada Sabtu (27/2) siang."Rencana akan dimakamkan di pemakaman Katolik di Aek Tampang (Padangsidimpuan). Dan kami berharap kepada pelaku agar diberikan hukuman yang setimpal dan seadil-adilnya," ucap Romel.Sebelumnya diberitakan bahwa Bripka CS terlibat cekcok dengan pegawai kafe di sebuah Kafe di kawasan Jakarta Barat. Ia kemudian mengeluarkan senjata api dan menambak empat orang yang ada di sana.Tiga di antaranya, meninggal dunia di lokasi. Mereka adalah pegawai kafe bernama Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak, serta personel TNI Praka Martinus.Sementara satu lainnya, berinisial H, mengalami luka dan segera mendapat perawatan di rumah sakit.Diketahui, kasus ini bermula saat Bripka CS disodori tagihan sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe sesaat sebelum berhenti beroperasi.Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya Kamis (25/2) pukul 02.00 WIB. Di sana, mereka memesan sejumlah minuman keras.Ketika kafe hendak tutup, pelayan menyodorkan tagihan sebesar Rp 3,3 juta. Bripka CS enggan membayar hingga didatangi oleh Praka Martinus yang juga ada di lokasi.Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang yang ada di lokasi. Sementara pengunjung lain lari keluar sambil menangis ketakutan.Bripka CS yang sedang dalam kondisi mabuk itu keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya. Ia dijemput temannya menggunakan mobil.Tak lama, polisi mengamankan pelaku di Polsek Kalideres, Jakarta Barat, lalu dibawa ke Polda Metro Jaya. (JP)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.