WahanaNews.co | Pemberian dana kepada sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia senilai ratusan miliar rupiah diklarifikasi PT Bayan Resources Tbk.
Manajemen perusahaan tambang batubara itu menjelaskan, bantuan bukan bersumber dari dana corporate social responsibility ( CSR).
Baca Juga:
ParagonCorp Gelar Intimate Session Bersama Nouman Ali Khan
Humas PT Bayan Resources, Syahbuddin menjelaskan sumber dana yang disalurkan merupakan dana pribadi pemegang saham sekaligus presiden direktur Bayan Resources Dato Low Tuck Kwong.
“Mekanisme penyaluran CSR harus sesuai dokumen rencana kerja. Berbeda dengan dana pribadi Dato Low Tuck Kwong yang diberikan kepada Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Bantuan tersebut berbentuk dana abadi,” kata Syahbudin di Samarinda, Jumat (13/05/2022).
Klarifikasi tersebut disampaikan karena sebelumnya Wagub Kaltim Hadi, Mulyadi menyampaikan kekecewaannya dengan adanya penyaluran dana CSR perusahaan batubara di Kaltim bernilai ratusan miliar untuk sejumlah Universitas di luar Kaltim, sedangkan faktanya justru perguruan tinggi di Kaltim tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Baca Juga:
Kementerian PUPR Catat Program Sejuta Rumah Telah Capai 634.132 Unit
Wagub Hadi Mulyadi menyampaikan keluhannya kepada anggota DPRD Kaltim pada rapat paripurna, bahkan dia menyebutkan dengan rinci bantuan yang diberikan yakni Rp 100 miliar kepada Institut Teknologi Bandung (ITB), Rp 50 miliar kepada Universitas Indonesia (UI) dan Rp 50 miliar kepada Universitas Gajah Mada (UGM).
Syahbuddin melanjutkan, keriuhan yang muncul di Kaltim terkait masalah donasi tersebut akan segera dikomunikasikan kepada Dato Low Tuck Kwong.
Tidak hanya itu pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Universitas Mulawarman dan perguruan tinggi yang lain di Kaltim.