WahanaNews.co | Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menggelar rapat koordinasi bersama jajaran KPU, Bawaslu, dan
TNI/Polri guna membahas skenario penanganan kondisi darurat pada pelaksanaan
Pilkada Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota di provinsi ini saat pandemi Covid-19.
"Kami sengaja menggelar rapat ini
untuk memastikan persiapan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Tadi hadir komplit, KPU, Bawaslu,
Polda, Kodam, DPRD semuanya hadir. Intinya, Insya Allah kita siap melaksanakan
pesta demokrasi ini," kata Ganjar, usai rakor di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga:
Pilkada Sumut: PKB Klaim Tak Istimewakan Edy Rahmayadi Meskipun Ketua TPD Anies-Imin
Orang nomor satu di Jateng itu
menjelaskan, pada rakor dibahas secara khusus mengenai rencana-rencana darurat
dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan bencana alam, termasuk salah
satunya adalah naiknya level aktivitas Gunung Merapi.
Termasuk juga bagaimana
mekanisme dan strategi yang dilakukan jika kondisi darurat itu terjadi saat
pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020.
"Ada beberapa skenario kontijensi
yang sekarang harus disiapkan, baik soal bencana, Covid-19 maupun
lainnya. Ada beberapa catatan tadi yang disampaikan, serta harus segera
dicarikan solusi, termasuk bagaimana mengantisipasi kerumunan dan
lainnya," ujarnya.
Baca Juga:
Pilgub Sumut 2024: PAN Lebih Berpeluang Usung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi
Ganjar menyebutkan, dalam rakor terungkap bahwa ada beberapa petugas KPPS yang
menolak melakukan tes cepat sehingga diusulkan ada mekanisme penggantian dan
meminta penyelenggara pemilu berkomunikasi dengan pusat.
"Kalau mengganti tidak mudah,
maka diharapkan ada PKPU yang memberikan kewenangan dalam kondisi darurat,
penyelenggara di daerah cepat bisa mengganti, termasuk persoalan KTP
elektronik, kita minta Disdukcapil segera membereskan," katanya.
Selain itu, ada dua daerah di Jateng
yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2020, tapi dalam bayang-bayang
ancaman bencana alam berupa erupsi Gunung Merapi, yakni
Kabupaten Klaten dan Boyolali.