WahanaNews.co
| PLN berhasil mengoperasikan 10 Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
PLTS
yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) ini dapat melistriki sebanyak
887 warga di 13 kampung, antara lain Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur,
Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop,
Kapatcol, dan Aduwey, dengan total kapasitas 710 kiloWatt-peak (kWp).
Baca Juga:
Ratusan Ribu Masyarakat Menjadi Pelanggan PLN UP3 Cengkareng Per Februari 2024
Total
investasi yang dikeluarkan oleh PLN sebesar Rp 45 miliar.
Hal
ini merupakan komitmen PLN dalam menerangi kampung yang belum teraliri listrik
di Wilayah Sorong, Papua Barat, dengan mengoptimalkan potensi EBT yang
tersedia, yakni matahari.
Kelistrikan
di 13 Kampung tersebut langsung dinyalakan selama 24 jam, sehingga masyarakat
dapat menikmati listrik untuk mengoptimalkan aktivitasnya sehari-hari.
Baca Juga:
PLN Siagakan 81 Ribu Petugas Jaga Kelistrikan Andal Selama Ramadan dan Cuaca Ekstrem
"Kami
berharap dengan hadirnya listrik di Kabupaten Raja Ampat ini dapat turut
mendorong dan meningkatkan perekonomian serta produktivitas bagi masyarakat
setempat. Kali ini, dengan dioperasikannya PLTS yang bersumber dari energi
matahari, kami juga memberikan pasokan listrik yang bersih untuk masyarakat,"
tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi.
Sebelumnya,
pada tahun 2020, PLN telah melistriki beberapa kampung lainnya di Kabupaten
Raja Ampat menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Total
keseluruhan kampung berlistrik di Kabupaten Raja Ampat sebanyak 67 Kampung
sampai dengan tahun 2021.