WahanaNews.co | Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, harus ada regenerasi di sektor pertanian dari sisi sumber daya manusia (SDM). Regenerasi tersebut dipastikan bisa menciptakan inovasi dan juga pelaku usaha pertanian bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sebagai upaya regenerasi SDM petani, Uu menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program rintisan usaha petani milenial bidang pertanian.
Baca Juga:
Mentan Arman Tekan Produksi Padi Melalui Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral
"Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan Petani Milenial untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani," sebutnya, Selasa (31/8) di Garut.
Ia menjelaskan bahwa saat ini SDM pertanian didominasi oleh masyarakat yang usianya lebih dari 44 tahun. Dengan melihat kondisi itu, menurutnya minat generasi muda untuk mengembangkan pertanian cenderung menurun.
Jika mengaku pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, jumlah petani di Jawa Barat mencapai 3.250.825. dari jumlah tersebut, jumlah petani yang berusia muda mencapai 945.574, atau sekitar 29 persen saja.
Baca Juga:
Tingkatkan Produktivitas, Petani di Lampung Timur Butuh Penyuluh Pertanian
"Pak Gubernur sekarang menjawab dengan Petani Milenial, termasuk juga dengan program Santani (Santri Tani). Karena pertanian kali ini berbeda dengan zaman dulu, kondisi alamnya beda. Kalau dulu "gejebur" ke sawah, sekarang harus memiliki kemampuan, termasuk teknologi pertanian harus dikuasai," jelasnya.
Dengan turunnya anak muda di sektor pertanian, diharapkan mereka bisa menguasai ilmunya secara teori dan praktik sehingga hasil dan kualitas pertanian semakin meningkat. Lebih dari itu juga mereka diharapkan bisa berkolaborasi dengan sejumlah pihak, mulai pemerintah hingga off taker.
Para kepala daerah harus ikut serta meregenerasi SDM di sektor pertanian. Jika kegiatan produksi pertanian hanya dilakukan oleh generasi tua, maka jumlah petani akan semakin berkurang dari masa ke masa," tutup Uu. [dhn]