WahanaNews.co | Beberapa hari lalu, warganet dikejutkan dengan jatuhnya ratusan burung pipit di Cirebon, Jawa Barat. Setelah diusut lebih lanjut, berdasarkan hasil uji laboratorium berkesimpulan sementara, karena perubahan cuaca ekstrem.
"Kesimpulan sementara, penyebab kematian bukan karena penyakit, hasil PCR Avian Influenza dan pengujian PCR flu New Castle (ND) negatif," kata Kabid Pertanian dan Peternakan DKPPP Kota Cirebon Iin Inayati di Cirebon, Kamis (16/9/2021).
Baca Juga:
Perkuat Ketahanan, OJK Luncurkan Panduan Manajemen Risiko Iklim bagi Perbankan
Iin mengatakan, dugaan sementara penyebab terjadinya fenomena matinya ratusan burung pipit di halaman belakang Balai Kota Cirebon itu, karena perubahan cuaca ekstrem.
"Kemungkinan dugaan sementara karena perubahan cuaca ekstrem," tuturnya.
Ia menjelaskan, selain tes PCR dari hasil autopsi bangkai burung pipit itu tidak ditemukan kerusakan pada bagian organ dalam. Untuk itu, ia memastikan kematian ratusan burung pipit tersebut bukan disebabkan oleh infeksi virus.
Baca Juga:
Ini Peran Penting Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Aksi Perubahan Iklim
"Yang sudah keluar adalah uji PCR untuk AI dan ND, hasilnya negatif. Autopsi untuk melihat organ dalam juga, hasilnya tidak ditemukan perubahan, artinya organ dalam normal," katanya.
Namun, hasil pemeriksaan sampel burung pipit tersebut belum selesai. Karena sampel itu masih harus diuji di laboratorium bakteriologi.
"Hasil lengkap belum keluar, karena ada proses uji lab bakteriologi," ujarnya. [rin]