WahanaNews.co | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2 hektare sawah tertimbun longsor di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Selain itu, 26 unit rumah di kawasan itu juga terancam tertimbun longsor.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan longsor terjadi pada Minggu (16/1). Peristiwa tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas cukup tinggi pada pukul 13.20 sampai 16.00 WIB.
Baca Juga:
Pesona Geopark Lembah Cisaar dan Keanekaragaman Sejarah Purba di Tanah Sumedang
"Hujan mengakibatkan tebing dengan ketinggian sekitar 150 meter dan lebar sekitar 80 meter longsor, serta berdampak 2 hektare sawah tertutup dan sebagian sawah terbawa longsoran hingga menutup aliran sungai Cipo," jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (17/1).
Abdul menjelaskan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Mengantisipasi longsor susulan, BPBD mengarahkan masyarakat untuk mengungsi sementara ke rumah saudara.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 16 hingga 17 Januari 2022, Kabupaten Sumedang berpotensi hujan ringan hingga sedang.
Baca Juga:
Jaga Keselamatan Pelanggan, PLN UP3 Sumedang Gencar Lakukan Penertiban
Dengan adanya peringatan dini tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor.
Adapun langkah-langkah pencegahan terjadi longsor yang dapat dilakukan seperti tidak menebang pohon di sekitar lereng. "Lestarikan vegetasi dan memperbaiki drainase permukaan dan bawah permukaan tanah," tutupnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.