WahanaNews.co I Merliaty Praing Simajuntak, Istri Bupati Sumba Timur nekad menerjang lumpur kental pekat setinggi 1 meter untuk menolong korban banjir di tempat terisolir akibat bajir bandang yang menerjang Sumba Timur.
Keputusan tersebut sesungguhnya sangat beresiko, sebab lumpur yang diseberanginya bersama kawan-kawan di desa Kiritana, bersebelahan dengan sungai besar yang arusnya deras, Smentara badan jalan sudah mulai longsor. Apabila tanggul jebol, maka sangat mungkin dia dan teman-teman menjadi korban.
Sekitar 800-an orang yang terancam kelaparan, kedinginan dan sakit. Kalau tidak pergi ke lokasi saat itu, malamnya pasti saya tidak bisa tidur, bayangin penderitaan mereka,” katanya.
Ternyata dampak dari “kenekatannya” mengarahkan banyak mata ke lokasi tersebut dan segera dilakukan penanganan dengan skill khusus untuk membantu para korban. “Puji Tuhan!” serunya.
Menyangkut sikap nekadnya, wanita Batak ini mengatakan, “Saya cuma melakukan yang seharusnya kita lakukan sebagai panggilan kemanusiaan, tapi mungkin jadi menggerakkan banyak orang karena banyak yang posting.”
“Saya membayangkan mereka menderita kelaparan dan kedinginan, terutama yang rentan seperti ibu hamil, anak-anak termasuk bayi, juga Lansia. Belum lagi mereka dalam ketakutan kalau banjir yang lebih besar lagi datang,” ujar Merliaty lagi.