WahanaNews.co | Tahun ini, PT PLN (Persero) telah melakukan pengadaan barang secara digital. Alhasil, perusahaan pun dapat menghemat biaya Rp 1,6 triliun.
"Kami juga melakukan digitalisasi procurement, tentu saja tahun ini ada cost saving dari digitalisasi procurement sebesar Rp 1,6 triliun," ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Baca Juga:
PLN Banten Pastikan Operasional SPKLU Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak Andal
Ia memproyeksi perusahaan dapat menghemat hingga Rp 10 triliun dalam beberapa tahun ke depan berkat pengadaan barang secara digital.
"Ke depan bisa meningkat menjadi Rp 10 triliun dengan suatu proses lelang yang lebih transparan dan lebih efisien," ucap Darmawan.
Sementara, Darmawan mengatakan biaya operasional PLN juga turun Rp 5 triliun hingga September 2021. Hal ini setelah perusahaan melunasi utang lebih cepat sebesar Rp 30,8 triliun pada 2020 dan Rp 21,7 triliun pada 2021.
Baca Juga:
PLN Siapkan 1.299 SPKLU di Banyak Lokasi Mudik, Pengguna Mobil Listrik Tetap Nyaman
"Dengan upaya penurunan utang Rp 51 triliun ini baik pokok maupun bunga, itu biaya operasi kami turun Rp 5 triliun pada beban keuangan sampai September 2021," jelas Darmawan.
Sebelumnya, Darmawan menjelaskan perusahaan berhasil memangkas utang sebesar Rp 32 triliun sepanjang 2021. Dengan pengurangan utang itu, total utang pokok dan bunga PLN turun menjadi Rp 430 triliun.
"Selama satu tahun kami berhasil mengurangi utang sebesar Rp 32 triliun. Jadi di sini walaupun kondisi Covid-19 kami mengelola utang kami dengan baik," ucap Darmawan.