WahanaNews.co | Pemerintah sedang gencar mengampanyekan konversi penggunaan kompor berbahan bakar elpiji, yang diganti dengan kompor listrik, termasuk kompor induksi.
Pemerintah bahkan akan membagi-bagikan secara gratis paket lengkap kompor listrik seharga Rp 1,8 juta untuk ratusan ribu kepala keluarga dalam program tersebut.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
Jika berhasil, program konversi kompor listrik ini juga diharapkan bisa jadi solusi masalah kerugian PLN akibat kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN, terutama untuk jaringan Jawa-Bali, seiring banyaknya pembangkit baru yang terus dibangun.
Sementara secara terpisah, PLN sendiri juga giat mengampanyekan konversi kompor listrik. Setelah Solo dan Denpasar, DKI Jakarta akan menjadi sasaran pilot project konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi berikutnya.
Sebagai informasi, kompor listrik yang dijual di pasaran umumnya membutuhkan konsumsi listrik 800 watt sampai 1.000 watt setiap satu tungkunya. Jika satu kompor memiliki dua tungku dan dinyalakan bersama, tentulah listrik yang dibutuhkan dua kali lipatnya.
Baca Juga:
80 Ribu Keluarga Tak Mampu Bisa Nikmati Listrik PLN Berkat Bantuan Pemerintah
Lalu bagaimana jika sambungan listrik di rumah hanya masuk golongan 900 VA, bahkan masih banyak rumah tangga miskin yang jadi sasaran program konversi kompor listrik hanya memiliki tengangan 450 VA?
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, bagi masyarakat yang termasuk golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA, tetap bisa memakai kompor listrik hingga 1.000 watt.
Darmawan bilang, dalam program konversi kompor listrik yang diinisiasi PLN, pihaknya akan menyediakan jalur khusus sehingga tidak akan sampai mengganggu sambungan listrik yang sudah terlanjur terpasang di rumah.