WahanaNews.co | Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan ekonomi triwulan IV-2021 akan tumbuh laju hingga ke level 5,1 persen, seiring dengan pemulihan ekonomi yang kian kuat saat ini.
"Secara keseluruhan pada 2021 akan mencapai 3,7 persen," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam Taklimat Media – Tanya BKF yang bertajuk "Dinamika Ekonomi Terkini dan Strategi Kebijakan Fiskal" di Jakarta, Rabu.
Baca Juga:
Usai Bersaksi di MK, Menkeu Sri Mulyani: Forum Baik Rawat Nalar Publik
Dengan demikian, ia menegaskan arah kebijakan fiskal ke depan akan meneguhkan komitmen konsolidasi fiskal dan menjaga efektivitas reformasi fiskal.
Konsolidasi fiskal yang dijalankan yakni mengembalikan defisit APBN ke level maksimal tiga persen pada 2023, rasio utang terkendali, neraca transaksi berjalan menuju positif, serta kerentanan fiskal terkendali.
"Kami cukup nyaman dengan kondisi sekarang sehingga fiskal juga cukup bisa untuk mendukung pemulihan perekonomian kita secara kuat," ungkap Febrio.
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2023 Kepada BPK
Selain itu, ia menuturkan reformasi fiskal dilanjutkan melalui reformasi perpajakan, kebijakan spending better, pembiayaan inovatif dengan memberdayakan peran swasta hingga Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dan manajemen kas yang lebih baik.
Untuk tahun 2022, ekonomi diharapkan terus meningkat ke level 5,2 persen, namun dengan selalu mengantisipasi risiko yang sedang dihadapi, khususnya COVID-19 varian baru seperti Omicron.
Kendati demikian, Febrio meyakini APBN saat ini sangat aman dan kuat untuk mengantisipasi risiko tersebut, khususnya dengan performa yang sangat baik pada 2021 di mana penerimaan negara mencapai 20 persen diatas target.