WahanaNews.co | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN menyatakan pihaknya sudah mampu menghasilkan total 96 ribu Megawatt listrik hijau sampai bulan Februari kemarin.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN Wiluyo Kusdwiharto menyebutkan listrik hijau tersebu dari teknologi co-firing lewat pencampuran serbuk kayu hingga sampah (biomassa) dengan batu bara pada 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca Juga:
Peringkat ESG Pertamina Naik Jadi Nomor Satu Dunia
"Penggunaan teknologi co-firing di PLTU merupakan salah satu upaya kami dalam mengurangi emisi di sektor kelistrikan, di samping menambah pembangkit baru yang berasal dari energi baru terbarukan," kata Wiluyo dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).
Sepanjang tahun lalu saja, total emisi karbon yang berhasil ditekan melalui co-firing mencapai 268 ribu ton karbondioksida.
Sementara hingga Februari tahun ini, perseroan mampu menekan emisi gas buang hingga 96 ribu ton melalui co-firing.
Baca Juga:
Pemerintah Targetkan IKN 100 Persen Pakai Kendaraan Listrik Berbasis Energi Hijau
Wiluyo menyatakan pencapaian tersebut menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam mendukung program transisi energi bersih menuju zero carbon pada 2060.
"Teknologi ini bukan hanya sekedar pengurangan emisi, tetapi ada unsur ekonomi sirkular yang mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan meningkatkan efisiensi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa co-firing tidak memerlukan investasi besar untuk membangun pembangkit energi listrik yang baru.