Yulianto mengatakan,
penyebab lainnya api menjalar ke bagian lain Gedung Utama Kejagung, adalah adanya bahan aluminium
composite panel (ACP).
Menurutnya, ada
bahan mudah terbakar pada bagian instalasi ACP itu, yang menyebabkan kenaikan suhu
pada lantai di bawahnya. Akibatnya, api akan menyebar.
Baca Juga:
5 Smelter Babel yang Disita Kejagung di Kasus Timah Tetap Beroperasi
"Di bagian
instalasinya (ACP), terdapat bahan yang mudah terbakar. Ketika dia terbakar,
terjadi tetesan ke bawah," ungkapnya.
"Tetesan ini
yang menyebabkan di sekitar lantai di bawah juga mengalami temperatur yang
sangat tinggi. Ketika temperaturnya sangat tinggi, maka kacanya pecah. Api akan
menjilat ke dalam," sambung dia.
Dalam kasus ini,
polisi menetapkan total delapan tersangka. Lima
tersangka,
yang berinisial T, H, S, K, dan IS, berprofesi sebagai tukang.
Baca Juga:
Kejagung Sita Alat Berat dan Pemurnian di Babel, Terkait Kasus Korupsi Timah
Saat kejadian,
mereka sedang melakukan kegiatan renovasi di aula Biro Kepegawaian di lantai 6 gedung
tersebut,
yang menjadi lokasi sumber api.
Menurut polisi, para
tukang itu merokok,
sehingga menyebabkan kebakaran. Mereka merokok, meski terdapat bahan-bahan
mudah terbakar di ruangan tempat mereka bekerja.
Kemudian, polisi
juga menetapkan mandor para tukang tersebut, yang berinisial UAM, sebagai tersangka. Sebab,
mandor itu seharusnya mengawasi para tukang bekerja.