WahanaNews.co | Lewat proses tender
yang dinilai janggal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menetapkan perusahaan asing asal Hungaria, Roatex Ltd Zrt, sebagai pemrakarsa
proyek Sistem Transaksi Tol Tanpa Henti, yang kerap disebut Multi Lane Free Flow (MLFF) atau Electronic Toll Collection (ETC).
Di mata Ketua Umum LSM Forkorindo, Tohom TPS, penetapan terhadap
perusahaan asing asal Hungaria itu melanggar peraturan.
Baca Juga:
Identifikasi 12 Korban Kecelakaan Km 58 Tol Japek Tuntas, Ini Daftar Namanya
Menurut dia, dalam penetapan tersebut, pihaknya
menemukan sejumlah
kejanggalan yang patut disikapi secara serius oleh aparat penegak hukum di negeri ini.
"Roatex Ltd Zrt
dari Hungaria
ini tidak bisa
membuktikan teknologi yang mereka tawarkan sudah pernah diuji di negara mana
pun di dunia, dan panitia menetapkannya sebagai pemrakarsa tanpa ada
rekomendasi dari Bappenas," kata Tohom kepada wartawan, pekan lalu.
Ditambahkan Tohom, pihak Kementerian PUPR telah
menyetujui Roatex Ltd Zrt
sebagai pemrakarsa sejak 31 Oktober 2020.
Baca Juga:
12 Kantong Jenazah Dibawa ke RSUD Buntut Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Km 58
Pada tender proyek MLFF ini, sebanyak 4 peserta lolos pra-kualifikasi, yaitu PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), PT
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) - PT Citra Persada Infrastruktur - PT Delameta Bilano - SkyToll a.s. dari Slovakia, Konsorsium PT Nusantara Telematics
System PJSC Mostoresrt -
Service Telematics LLC -
Soft Telematics LLC, dan Roatex
Ltd Zrt.
Lebih jauh Tohom mengutarakan, manfaatnya akan sangat banyak jika
perusahaan dalam negeri yang memenangi lelang proyek ini, terutama dalam hal
penyerapan tenaga kerja.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR, harus membuat kebijakan ekstra hati-hati. Terutama
yang berkaitan dengan perusahaan pelaksana proyek ini, dengan mempertimbangan
manfaatnya secara luas dan harus secara signifikan mengutamakan kesejahteraan
masyarakat Indonesia melalui penyerapan tenaga kerja dalam negeri," kata aktivis peduli masyarakat ini kepada wartawan.