WahanaNews.co | Ahmad Junaidi, terduga teroris yang diciduk
tim Densus 88 Antiteror Polri buka-bukaan mengakui segala sepak terjangnya
selama ini.
Dia mengakui sempat
terlibat dalam pembuatan bom berbahan aseton peroksida (TATP).
Baca Juga:
Intel Rusia Tuding 3 Negara di Balik Aksi Teror Moskow
Dalam video
pengakuannya yang tersebar di awak media, Ahmad mengaku pernah diminta menjemur
bahan peledak di rumahnya oleh terduga teroris lainnya Zulaimi Agus.
"Saya pun pernah
dihubungi untuk menjemur berbentuk bahan peledak yang dari aseton dan HCL
selama 3 hari di rumah dan lalu saya serahkan kembali kepada Agus," kata
Ahmad.
Setelah dijemur,
Ahmad menuturkan bahan peledak itu kemudian menjadi berbentuk seperti bubuk.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
Kemudian, bahan
peledak otu dimasukannya ke dalam toples.
"Setelah itu,
saya kumpulkan menjadi 3 toples sosis dalam bentuk serbuk yang sudah
kering," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu,
ia juga mengungkapkan bersama jamaah lainnya pernah pergi ke Sukabumi untuk
dapat keahlian kekebalan tubuh oleh seseorang yang dipanggil Abah Popon.