WahanaNews.co | Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memaparkan fakta hampir 40.000 prajuritnya tewas dalam perang melawan militer Rusia.
Kerugian personel yang dialami, membuat Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) memutar otak demi menghadapi agresi armada Beruang Merah.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Sejumlah titik di seluruh Ukraina dibanjiri dengan selebaran perekrutan wajib militer. Krisis jumlah personel memaksa militer Ukraina melakukan perekrutan warga sipil, untuk dikirim ke garis depan pertempuran.
Seorang prajurit militer Ukraina yang bertugas di pangkalan perekrutan wajib militer, menyatakan jika pemberitahuan kepada warga sipil dilakukan di berbagai tempat.
Dalam laporan Russia Today, tak hanya disambangi ke rumah pribadi, informasi perekrutan juga disebar di pusat perbelanjaan, pom bensin dan fasilitas umum lainnya.
Baca Juga:
China dan Rusia Perkuat Hubungan Tetangga dalam 75 Tahun Terakhir
"Ukraina membutuhkan tenaga kerja baru. Draf pemberitahuan (wajib militer) disebar di tempat-tempat umum, dan semua orang tahu itu," ujar prajurit militer Ukraina yang tak disebutkan namanya.
"Itu terjadi di mal, tempat rekreasi, pom bensin, tidak menjadi masalah di mana pun. Tujuannya adalah merekrut sebanyak mungkin orang untuk cadangan militer," katanya.
Tak cuma pria, militer Ukraina juga memaksa para wanita untuk menjadi tentara. Dalam undang-undang yang dibuat oleh Zelensky, seluruh wanita Ukraina harus masuk wajib militer.