WahanaNews.co | Pemimpin Umat Katolik se-Dunia, Paus Fransiskus, pergi ke Kedutaan Besar Rusia untuk Takhta Suci pada Jumat (24/2/2022) demi menyampaikan keprihatinannya atas invasi Rusia ke Ukraina kepada duta besar Moskow.
Aksi Paus ini menyimpang dari biasanya, dan belum pernah terjadi sebelumnya dari protokol diplomatik.
Baca Juga:
Buka-bukaan Paus Fransiskus: Saya Sedih dan Menderita atas Perang di Gaza
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan, Paus Fransiskus menghabiskan waktu sekitar 30 menit di Kedutaan Rusia, yang dekat dengan Vatikan.
"Dia pergi untuk mengungkapkan keprihatinannya atas perang," kata Bruni kepada Reuters.
Bruni tidak mau mengomentari laporan apakah Paus berusia 85 tahun tersebut membuktikan bahwa Vatikan telah menawarkan diri untuk memediasi konflik kedua negara.
Baca Juga:
Arti Penting Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Ini diyakini sebagai pertama kalinya seorang paus pergi ke kedutaan untuk berbicara dengan seorang duta besar di saat konflik.
Utusan asing biasanya dipanggil oleh Sekretaris Negara Vatikan atau bertemu dengan Paus di Istana Apostolik.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 14 Februari, sebelum invasi, Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash, mengatakan, Kyiv akan terbuka untuk mediasi konflik oleh Vatikan.