WahanaNews.co | Bendungan GERD, atau Grand Ethiopian
Renaissance Dam, yang memulai konstruksi pada 2011, hampir selesai,
termasuk pengisian reservoir yang diperlukan untuk menyediakan aliran air untuk
proyek tenaga listrik. Perkembangan ini memberikan Ethiopia pengaruh besar atas
negara-negara hilir dan dapat meningkatkan kekuatan Addis Ababa di seluruh
Afrika.
GERD juga mengangkat masalah keamanan pangan jangka panjang yang rumit untuk
Mesir dan Sudan, dua negara dengan populasi besar yang memiliki sejarah panjang
kekeringan, kelaparan, dan banjir.
Baca Juga:
Efni Efridah, Terdakwa Koropsi Pengadaan Buku di Tebingtinggi Merasa Dikambinghitamkan
Mesir menganggap reservoir itu sebagai
ancaman berkurangnya aliran air di ujung sungai, yang merupakan masalah
keamanan nasional. Sudan, yang merupakan tempat Nil Biru dan Putih bertemu dan
melanjutkan perjalanan mereka ke delta sungai di Laut Mediterania, juga
memiliki anggapan yang sama.
Diplomasi sejauh ini gagal menyelesaikan masalah ini, lapor The National
Interest. Penyelesaian GERD dan reservoirnya akan menjadi perubahan besar
untuk Afrika dan kemungkinan memiliki konsekuensi jangka panjang untuk lanskap
geopolitik dan ekonomi kawasan tersebut.
Dilansir dari mata-matapolitik.com, Sungai Nil adalah sungai terpanjang di
Afrika, mungkin di dunia. Di Mesir, itu memainkan peran penting dalam
menyediakan air untuk minum, mengairi tanaman, dan transportasi. Ini penting
mengingat pertanian menyumbang 14 persen dari PDB. Bahkan, identitas Mesir
terkait erat dengan sungai itu.
Baca Juga:
Perusahaan BUMN Indra Karya Buka Lowongan Untuk Ratusan Posisi
Pemerintah Mesir khawatir pengurangan besar aliran air dari waktu ke waktu
dapat memiliki konsekuensi sosio-ekonomi besar, terutama selama periode ketika
negara itu bergulat dengan efek buruk dari virus corona dan perlambatan ekonomi
global (yang telah merusak pariwisata, sektor penting lain negara itu).
GERD juga harus dipertimbangkan dalam konteks kerapuhan lingkungan Mesir.
Menurut Bank Dunia, Mesir adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap
perubahan iklim. Seperti yang diamati oleh bank pembangunan multilateral.
"Delta Sungai Nil Mesir dan garis pantai di Mediterania dianggap rentan
terhadap perubahan garis pantai karena erosi, penurunan permukaan tanah, dan
kenaikan permukaan laut karena perubahan iklim. Hujan deras sering
mengakibatkan banjir bandang di Mesir."