WahanaNews.co | China
telah mengirimi lebih dari 10.000 vaksin Covid-19 Sinopharm ke kelompok
pemberontak Myanmar yang saat ini beroperasi di wilayah perbatasan selatan.
Baca Juga:
Catatan Sejarah Rohingya, Kenapa Dibenci Myanmar?
Hal ini disampaikan juru bicara pasukan pemberontak, Sabtu
(24/7), ketika Beijing berusaha untuk mencegah masuknya kasus dari negara yang
sedang dilanda kudeta itu.
Tentara Kemerdekaan Kachin, yang telah melancarkan
pemberontakan selama puluhan tahun di ujung utara Myanmar, telah menerima
10.000 vaksin dari pihak berwenang Yunnan, kata Kolonel Naw Bu, juru bicara KIA
kepada AFP.
"KIA meminta bantuan dari China, dan China memberi kami
bantuan untuk vaksin," katanya, tanpa merinci suntikan mana yang diberikan
kelompok itu atau kapan batch pertama tiba.
Baca Juga:
Seorang WNI Asal Sumatera Berhasil Diselamatkan dari Wilayah Konflik di Myanmar
Mereka membeli sebagian vaksin itu sementara sebagian lain
disumbangkan, tambahnya, tanpa memberikan rincian.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer mengambil alih
kekuasaan pada Februari. Ketika gelombang virus corona gelombang dua muncul,
banyak rumah sakit kosong dari staf medis yang memilih pro-demokrasi.
Lonjakan kasus di Myanmar membuat pihak berwenang China
khawatir dengan kawasan perbatasan kedua negara.