WahanaNews.co | Bangladesh menerapkan kebijakan "tanpa masker, tanpa
layanan" di semua kantor pemerintahan dan lembaga swasta untuk menahan
penyebaran Covid-19.
Demikian disampaikan
Juru Bicara Pemerintah, Khandker Anwarul Islam, Senin (26/10/2020).
Baca Juga:
14 Imigran Etnis Rohingya di Aceh Timur Melarikan Diri
Kebijakan tersebut diambil setelah rapat kabinet yang dipimpin
Perdana Menteri Sheikh Hasina, Minggu (25/10/2020).
Dia mengatakan, pemakaian masker di semua institusi publik dan
swasta, pasar, dan tempat ibadah lainnya, adalah wajib mulai Senin.
Sejalan dengan keputusan kabinet, dia mengatakan tidak ada
kantor publik dan swasta yang akan melayani siapa pun yang tidak mengenakan
masker.
Baca Juga:
Dugaan Serangan Pembakaran Kamp, Ribuan Pengungsi Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal
Selain itu, dia mengatakan, kabinet meminta pihak berwenang
melakukan pemantauan ketat untuk memastikan penggunaan masker, mengingat
pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Bangladesh melaporkan kasus baru infeksi sebanyak 1.308 kasus
dan 23 kematian pada Minggu. Angka itu membuat penghitungan total menjadi
398.815 kasus infeksi dan 5.803 kasus kematian, sejak pandemi pertama terjadi
di negara itu pada 8 Maret. Demikian disampaikan Direktorat Jenderal Layanan
Kesehatan Bangladesh. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.