WahanaNews.co | Kelelahan
luar biasa melanda nakes, akibat lonjakan kasus Covid-19. Loui pun memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai
perawat unit perawatan intensif sebuah rumah sakit swasta di Filipina.
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Perusahaan Indonesia di Filipina
Perempuan 30 tahun yang menolak memberikan nama terakhirnya
karena khawatir akan ancaman yang mungkin diterima, adalah satu di antara
ribuan tenaga medis Filipina yang mengundurkan diri selama pandemi.
Mereka memilih keluar dari pekerjaan tersebut sebagian besar
karena upah yang rendah dan kondisi kerja yang buruk. Sebagian yang lain
mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.
"Kami bahkan tidak dapat mengambil hari libur yang
layak karena kami sering dipanggil kembali untuk menggantikan staf lain yang menjalani
karantina atau mengundurkan diri," kata Loui.
Baca Juga:
Warga Filipina dan Keluarga Mary Jane Minta Jokowi Bebaskan Terpidana Mati
Ia mendapatkan gaji 20 ribu peso Filipina atau setara dengan
Rp5,6 juta setiap bulannya sebelum memutuskan berhenti pada Maret lalu. Uang
itu sudah termasuk hitungan lembur.
Banyak rumah sakit khawatir kondisi mereka ditinggal para
nakes ini telah mencapai titik kritis tepat ketika varian Delta membuat jumlah
kasus meroket di negara itu, seperti di negara lainnya di dunia.
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina (PHAPi) memperkirakan
sebanyak 40 persen perawat rumah sakit swasta telah mengundurkan diri pada
tahun lalu.