WahanaNews.co | Teheran
mengutuk mantan kepala Mossad, Yossi Cohen, lantaran telah "mengancam" ilmuwan
nuklir Iran. Kecaman ini datang setelah Cohen memaparkan bagaimana intelijen
Israel mendapatkan informasi rahasia terkait program nuklir dan menargetkan
ilmuwan nuklir Iran.
Baca Juga:
Serangan Drone Iran, Hasil Citra Satelit: Pangkalan Udara Israel Remuk
Shahrokh Nazemi, juru bicara misi Iran untuk PBB, menuduh
Israel melakukan "sabotase kriminal" karena menyerang fasilitas
nuklir di seluruh negeri.
"Pelanggaran hukum ini telah mencapai titik ketika
mantan pejabat rezim ini tanpa malu-malu dan terang-terangan mengancam para
ilmuwan nuklir kita dengan kematian. Kegilaan ini tidak boleh
ditoleransi," kata Nazemi.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Badan Energi Atom
Internasional (IAEA). Kazem Gharibabadi menekankan bahwa Iran tidak akan
membiarkan serangan terhadap Iran begitu saja.
Baca Juga:
Sekjen PBB Kutuk Siklus Tindakan Pembalasan Israel Serang Iran
"Serangan itu tidak hanya akan ditanggapi dengan tegas
tetapi juga tentu tidak meninggalkan pilihan bagi Iran, tetapi untuk mempertimbangkan
kembali langkah-langkah transparansi dan kebijakan kerjasamanya," ucapnya.
Pernyataan itu muncul setelah Cohen merinci laporan operasi
Mossad pada 2018, di mana agen-agen seolah-olah menyusup ke kompleks nuklir
Iran dan membuka 32 brankas yang diduga berisi dokumen rahasia Iran.
Dokumen-dokumen tersebut, kemudian dipresentasikan oleh
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan April sebagai "bukti"
dari rencana Iran untuk membuat senjata nuklir. Iran secara konsisten membantah
klaim Israel bahwa mereka berusaha untuk mendapatkan senjata pemusnah massal.