WahanaNews.co | Taliban tengah mendapat 'serangan' dari negara Muslim, Iran dan Irak. Kedua negara itu mengkritisi aksi Taliban, walaupun berbeda konteks.
Turki memberi pernyataan mengejutkan soal Taliban di Afghanistan kemarin. Dalam komentar terbarunya, negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan itu meminta dunia tak terburu-buru mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Dalam sebuah wawancara, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menyuarakan kehati-hatian tentang hubungan Turki dan kelompok Islam fundamentalis itu. Dirinya pun meminta pemerintahan baru Afghanistan bersifat inklusif, menambahkan pentingnya perempuan dan kelompok etnis lain diberikan jabatan menteri.
"Tidak perlu terburu-buru," katanya, dikutip dari AFP, Rabu (8/9/2021).
"Ini adalah saran kami ke seluruh dunia. Kita harus bertindak bersama dengan komunitas internasional."
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Turki sendiri sedang mengadakan pembicaraan dengan Taliban di Kabul soal operasi bandara internasional di ibu kota itu. Tidak jelas apakah pernyataan itu muncul terkait dengan pembicaraan keduanya.
Namun, Turki menegaskan akan bekerja sama dengan Qatar dan Amerika Serikat (AS) jika bandara resmi dioperasikan. Syarat lain pun diberikan, termasuk pembukaan bandara untuk penerbangan regular, khususnya untuk misi kemanusiaan, evakuasi warga sipil yang masih terdampar dan membangun misi diplomatik.
"Dalam pandangan saya, pasukan Taliban atau Afghanistan dapat memastikan keamanan di luar bandara," katanya.