WahanaNews.co |
Telah sekian lama pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, bermukim di Qatar. Bahkan,
saat ini, ketika Jalur Gaza "digasak" Israel habis-hebisan, Ismail tetap
tinggal di negara kaya tersebut.
Baca Juga:
Tragis! Usai Lolos dari Bom Israel, Bocah Palestina Tewas Tertimpa Bantuan Pangan
Hamas merupakan faksi di Palestina yang berkuasa atas Jalur
Gaza. Selain dilanda perang, wilayah kantong Palestina tersebut juga menderita
kemiskinan parah akibat blokade Zionis Israel dan Mesir selama bertahun-tahun.
Baru-baru ini, Haniyeh yang berada di Qatar berpidato bahwa
Hamas tidak akan mundur dalam menghadapi pembalasan kuat militer Israel
terhadap tembakan roket besar-besaran dari daerah Jalur Gaza. Bos Hamas itu
bahkan memperingatkan bahwa pejuangnya masih belum menggunakan semua kekuatan
yang mereka miliki.
"Perlawanan adalah jalan terpendek ke Yerusalem,"
katanya seperti dikutip Times of Israel, kemarin. Dia menambahkan bahwa
Palestina tidak akan menerima apa pun selain negara dengan Yerusalem sebagai
ibukotanya.
Baca Juga:
Super Canggih, Rudal dan Drone Iran Lewati 2 Negara Sebelum Tiba di Israel
"Musuh Zionis menyerang Gaza, meratakan menara dan
melakukan pembantaian, berpikir bahwa ini akan membuat kelompok militan
mundur," ujarnya.
"Saat serangan Israel meningkat, perlawanan akan
meningkatkan [kekuatannya] ke tingkat yang lebih tinggi," imbuh dia dalam
pidatonya di hadapan ratusan orang di Qatar.
Haniyeh juga mengatakan bahwa meskipun Gaza telah dikepung
selama hampir 15 tahun�"untuk mencegah senjata mencapai kelompok
Hamas�"organisasinya tidak akan mundur.