WahanaNews.co | Jerman
mengungkapkan Amerika Serikat dan sekutu tak mungkin bisa mengevakuasi seluruh
warga Afghanistan, sebelum batas waktu sesuai
kesepakatan pada 31 Agustus.
Baca Juga:
Evakuasi di Tengah Perang, Warga Gaza Naik Truk Hingga Jalan Kaki
"Bahkan jika (evakuasi) berlangsung hingga 31 Agustus
atau bahkan beberapa hari lebih lama, itu tak akan cukup memungkinkan mereka
yang kita, atau Amerika Serikat ingin untuk terbang keluar (evakuasi),"
ujar Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas kepada Bild TV, dikutip Reuters,
Selasa (25/8).
Oleh karena itu, sekutu harus merencanakan bagaimana mereka
bisa terus mengangkut warga Afghanistan, bahkan jika operasi militer berakhir
sesuai jadwal.
Jika tenggat waktu 31 Agustus terus dipertahankan, kata
Maas, AS akan membutuhkan dua hari untuk mengangkut pasukan militernya.
Sehingga mungkin bisa memajukan hari terakhir untuk penerbangan evakuasi sipil.
Baca Juga:
Perang Saudara di Sudan Pemerintah Koordinasi dengan PBB untuk Evakuasi WNI
Namun, kanselir Jerman Angela Merkel mendapat banyak kecaman
lantaran salah memprediksi serangan Taliban, dan gagal mengevakuasi lebih awal
warga Afghanistan yang bekerja untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Seorang perwira tentara Jerman yang memimpin kelompok
bantuan Jaringan Sponsor untuk Pasukan Lokal Afghanistan, Marcus Groation,
menuduh pemerintah menggunakan trik birokrasi untuk memangkas jumlah warga
Afghanistan yang harus memenuhi syarat demi mendapat perlindungan.
Salah satu rintangan yang harus diselesaikan karyawan lokal
dari agen Jerman adalah persyaratan bahwa mereka telah bekerja di sebuah
organisasi Jerman dalam dua tahun terakhir.