WahanaNews.co | Kembalinya
kekuasaan Taliban di Afghanistan merupakan pukulan telak bagi perang
negara-negara Barat melawan ekstremisme agama. Hal itu disampaikan Menteri-Presiden
Bavaria dan sekutu utama Kanselir Jerman Angela Merkel.
Baca Juga:
Derita Mahasiswa Deli Serdang yang Magang di Jerman: Pekerjaan Tak Sesuai Harapan
"Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan adalah
kekalahan parah Barat dan kemenangan moral Islamisme atas Barat," kata
Menteri-Presiden Bavaria Markus Soeder, seperti dikutip oleh media Jerman.
"Fakta bahwa pada peringatan 20 tahun (serangan
teroris) 11/9, Taliban kembali dan lebih kuat dari sebelumnya meninggalkan rasa
masam," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (20/8/2021).
Pemimpin Christian Social Union (CSU), partai saudara dari
Christian Democratic Union (CDU) Merkel, mengatakan pemerintah Jerman tidak
memberikan citra yang kuat dalam situasi ini.
Baca Juga:
Dijanjikan Honor Rp 30 Juta, Ini Penjelasan UNJ Soal Program Magang Terindikasi TPPO
Soeder menyerukan bantuan keuangan untuk tetangga
Afghanistan guna menghindari krisis kemanusiaan dan pengungsi besar-besaran
baru. Dia menekankan bahwa komunitas internasional tidak boleh mengulangi
kelambanannya sehubungan dengan konflik Suriah, ketika sejumlah pencari suaka
dari Timur Tengah dan Afrika pindah ke Eropa, dengan lebih dari 1 juta tiba di
Jerman pada tahun 2015.
Pemimpin CSU itu mengatakan Amerika Serikat (AS) memikul
tanggung jawab utama atas situasi di Afghanistan, dan karena itu harus membantu
melindungi pekerja kemanusiaan asing di negara itu.
Pernyataan Soeder datang ketika Jerman, seperti banyak
negara Barat lainnya, segera mengevakuasi personel diplomatiknya dan sekutu
Afghanistannya. Sejauh ini lebih dari 900 orang telah diterbangkan oleh Jerman.