WahanaNews.co | Setelah
Taliban berhasil menduduki Afghanistan, Zarifa Ghafari, Wali Kota perempuan
pertama Maidan Shar, merasa khawatir Taliban akan membunuhnya beserta pejabat
perempuan lainnya.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Saya duduk di sini menunggu mereka (Taliban) datang,
tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya. Saya hanya duduk bersama
keluarga dan suami saya, dan mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya
dan membunuh saya," kata Ghafari.
Ghafari menjelaskan bahwa ia tidak bisa meninggalkan
keluarganya dan tidak memiliki tempat untuk pergi bahkan jika dirinya mencoba
melarikan diri dari Taliban.
Perlu diketahui, dalam perkembangan situasi terbaru di
negara itu, Taliban telah mengumumkan amnesti komprehensif bagi para pejabat di
pemerintahan Presiden Ashraf Gani yang "telah mengundurkan diri".
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Taliban mendesak agar para pejabat kembali melanjutkan
tugas, termasuk pejabat perempuan, yang pernah dilarang bekerja di bawah rezim
Taliban pra-2001 di negara itu.
Kelompok pemberontak tersebut mengatakan bahwa perempuan
akan diizinkan untuk memiliki pekerjaan dan pendidikan di bawah rezim baru.