WahanaNews.co | Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) bertugas mempertahankan garis pantai Iran, yang sebagian besar membentang di sepanjang Teluk Persia, tepatnya di Selat Hormuz dan Teluk Hormuz.
Pada bulan September, sepasang kapal perang memamerkan kemampuan berlayar laut Iran dengan berlayar ke St. Petersburg Rusia.
Baca Juga:
Gempuran Israel di Damaskus Berujung Kematian 4 Prajurit Garda Revolusi Iran
Teknologi maritim canggih Iran adalah sumber kekhawatiran di antara musuh-musuh Teheran. Ini juga berfungsi sebagai pesan bahwa Teheran tidak akan mengizinkan negara mana pun untuk melakukan agresi terhadapnya, kepala Pengawal Revolusi Mayor Jenderal Hossein Salami telah memperingatkan.
“Sebelum Revolusi (tahun 1979) semua struktur kekuatan kita dibangun oleh orang lain, yang berarti bahwa pilar kekuatan pertahanan kita berada di bawah belas kasihan orang lain,” kata komandan itu, berbicara kepada unit laut Pengawal Revolusi di Universitas Imam Khamenei, dilansir Sputnik, Selasa (16/11/2021).
“Namun, setelah Revolusi Islam, kami telah mencapai kekuatan dan teknologi [tingkat tinggi], dan ini telah menimbulkan ketakutan di antara musuh-musuh Iran,” tambah Salami.
Baca Juga:
Amerika Serikat Menyuarakan Keinginan untuk Mencegah Eskalasi Kekerasan Iran-Pakistan
“Melalui Revolusi, Tuhan telah menetapkan tradisi yang tertindas mengalahkan yang sombong untuk mewarisi Bumi dan tradisi mewujudkan keadilan ilahi.”
“Hari ini, kami telah mempertahankan dominasi maritim kami, dan juga memperluas jangkauan maritim kami,” Salami membual, menambahkan bahwa negara itu memiliki “teknologi maritim canggih” untuk memastikan pertahanan.
“Untuk menjadi mandiri, kita membutuhkan kemandirian dalam ilmu pengetahuan, teknologi, pembangkit listrik, ekonomi dan budaya, yang merupakan tanda utama identitas suatu masyarakat,” tegas Panglima.