WahanaNews.co | Junta
militer Myanmar memutuskan memperpanjang masa gencatan senjata nasional secara
sepihak dari 1 hingga 30 Juni mendatang.
Baca Juga:
Catatan Sejarah Rohingya, Kenapa Dibenci Myanmar?
Stasiun televisi pemerintah junta, Myawaddy TV, melaporkan
perpanjangan gencatan senjata dilakukan agar militer bisa bernegosiasi dengan
kelompok bersenjata etnis untuk merundingkan perdamaian.
Melansir laporan Nikkei Asia, junta militer juga berencana
membuka kembali lagi sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya terhitung 1 Juni
mendatang.
Semua operasi militer akan dihentikan kecuali jika ada
pelanggaran yang mengancam pertahanan, keamanan, dan administrasi negara
lainnya.
Baca Juga:
Seorang WNI Asal Sumatera Berhasil Diselamatkan dari Wilayah Konflik di Myanmar
Gencatan senjata itu diterapkan ketika harga kebutuhan pokok
terus meroket di Myanmar akibat pengetatan distribusi dan transportasi yang
diterapkan junta militer.
Dilansir AFP, perekonomian dan sistem perbankan Myanmar telah
lumpuh sejak militer merebut kekuasaan pemerintahan sipil lewat kudeta 1
Februari lalu.
Berbagai aksi mogok yang dilakukan pegawai negeri hingga
buruh memicu gejolak di bidang ekonomi Myanmar. Banyak pabrik tutup dan harga
bahan bakar minyak pun terus melonjak.