WahanaNews.co | Surat
kabar Prancis, Le Monde mengatakan bahwa ungkapan "apartheid" sangat
pas ditujukan bagi ulah Israel terhadap warga Palestina. Hal itu disampaikan Le
Monde dalam tulisan editorial yang diterbitkan kemarin.
Dalam editorial berjudul "Israel-Palestina: The
Changing Paradigm," surat kabar itu mengatakan bahwa jika perang lain di
Gaza ingin dicegah, diperlukan pendekatan baru yang memberikan persamaan hak
bagi warga Palestina dan Israel.
Baca Juga:
Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan
Palestina Hamas dianggap sebagai kesepakatan yang tepat, setelah peristiwa
2009, 2012 dan 2014.
Tetapi, menurut Le Monde, seperti dilansir Anadolu Agency
pada Senin (24/5/2021), niatan gencatan senjata ini masih setengah hati,
sehingga masih memicu percikan ketegangan baru.
Artikel itu juga menyerukan, pencabutan segera embargo yang
diberlakukan oleh Mesir dan Israel pada dua juta orang Gaza.
Baca Juga:
Kemarahan Rakyat Yordania: Rajanya Bela Israel dari Serangan Iran, tapi Abaikan Palestina
Le Monde menekankan bahwa Gaza adalah bagian dari Palestina,
dan ketegangan akan sulit reda hingga solusi yang betul-betul komprehensif
tercapai.
Dalam tulisan editorialnya, Le Monde menuturkan bahwa
ungkapan "de facto apartheid" yang baru-baru ini dipilih oleh dua
organisasi HAM besar - B'Tselem Israel dan Human Rights Watch yang berbasis di
Amerika Serikat (AS), semakin tepat dalam menggambarkan relasi Israel-Palestina.
[dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.