WahanaNews.co | Virus
corona varian delta meluas ke sejumlah negara di Eropa, dan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti bahwa varian ini bisa menjadi ancaman
global.
Baca Juga:
Waspada, Kasus Covid Hari Ini Lampaui Puncak Varian Delta
Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), pekan ini terjadi
kenaikan kasus Covid di mana satu dari 520 orang di Inggris terinfeksi
COVID-19. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi sejak 10 April 2021, dengan 99
persen kasus terinfeksi varian Delta. Secara total, kasus Delta di Inggris
telah meningkat menjadi 75.000 kasus.
Akibat lonjakan kasus varian Delta ini, Italia memberlakukan
karantina selama lima hari bagi para pelancong yang datang dari Inggris.
Sementara Skotlandia telah melarang warganya untuk berkunjung ke Inggris jika
tidak ada kepentingan mendesak, terutama Manchester dan Salford yang menjadi
episentrum penularan corona.
Di tempat lain, saat ini Afrika tengah berusaha menekan laju
penyebaran yang kini sudah semakin parah karena berbagai varian corona baru
menyebar di sana. Kendati begitu, Afrika saat ini hanya menyumbang 5 persen
dari infeksi global dan 2 persen kematian.
Baca Juga:
Prediksi Kemenkes: Puncak Covid-19 Omicron Lampaui 6 Kali Lipat Varian Delta
Moskow Rusia juga telah melaporkan adanya infeksi varian
Delta di antara masyarakat. Pejabat Kesehatan Jerman menyebut, penularan Delta
akan menyebar dengan cepat di sejumlah negara kendati vaksinasi terus
meningkat.
"Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi
varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya," kata
Soumya Swaminathan, ilmuwan dari WHO sebagaimana dikutip Telegraph.
Bagaimana dengan Indonesia?