WahanaNews.co | Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian menyebut Taliban telah berbohong terkait evakuasi warga di Afghanistan. Karenanya, ia tak mau menjalin kerja sama dengan negara tersebut.
Pernyataan Le Drian itu disampaikan dalam perjalanan ke sebuah pertemuan di Qatar, Minggu (12/9). Pertemuan itu salah satunya adalah membahas soal penyelamatan warga di Afghanistan.
Baca Juga:
2 Unit Kapal Selam Prancis Resmi Dibeli RI, Produksinya di Surabaya
"Mereka mengatakan mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan (berbicara) tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif, tetapi mereka berbohong," kata Le Drian kepada France 5 TV, dikutip Reuters, Minggu (12/9).
"Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini. Kami menginginkan tindakan dari Taliban dan mereka akan membutuhkan ruang bernapas ekonomi dan hubungan internasional. Terserah mereka," tegas Le Drian.
Sejauh ini, Pemerintah Prancis telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang. Selain itu, pihaknya juga telah bernegosiasi dengan Taliban terkait pemberangkatan tersebut
Baca Juga:
Orleans Masters 2024, Empat Wakil Indonesia Lolos ke Babak Kedua
Ia menambahkan ada sejumlah warganya dan ratusan orang Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang masih berada di Kabul.
Kelompok Taliban telah mengambil alih kekuasaan di Afghanistan mulai 15 Agustus 2021. Kelompok itu telah mengumumkan kabinet interim yang diisi oleh petinggi veteran Taliban.
Pengisian formasi kabinet itu dinilai tidak inklusif dan representatif seperti yang dijanjikan oleh Taliban sebelumnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.