WahanaNews.co | Saat
Israel terus membombardir Gaza setelah berhari-hari melakukan tindakan brutal
terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa, seorang utusan tinggi PBB
memperingatkan meletusnya "perang skala penuh".
"Hentikan penembakan segera. Kita sedang eskalasi
menuju perang skala penuh," ujar Tor Wennesland, diplomat Norwegia dan
koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, di Twitter.
Baca Juga:
Pedro Sanchez: Spanyol Perjuangkan Palestina Jadi Anggota PBB Penuh
Pernyataan itu muncul ketika AS menunda mengeluarkan
pernyataan bersama dengan 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Peringatan PBB itu
dipandang sebagai teguran pada Washington yang membiarkan eskalasi kekerasan.
"Para pemimpin di semua sisi harus memikul
tanggung jawab de-eskalasi. Biaya perang di Gaza sangat menghancurkan dan
dibayar oleh orang-orang biasa. (PBB) bekerja dengan semua pihak untuk
memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang," tegas Wennesland.
Pernyataan Wennesland bertepatan dengan upaya
diplomatik di Dewan Keamanan PBB yang bertemu membahas eskalasi kekerasan
Israel di Gaza setelah berhari-hari tindakan keras terhadap jamaah Muslim di
malam-malam Ramadhan di Yerusalem Timur.
Baca Juga:
Sandiaga Angkat Isu Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York
Lebih dari 300 orang terluka pada Senin ketika pasukan
Israel menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa. Pada hari yang
sama, 15 anggota Dewan Keamanan PBB bertemu, tetapi Washington dilaporkan
menolak mengadopsi draf pernyataan yang diusulkan Norwegia "pada saat
ini".
Draf tersebut, dilihat oleh AFP, tidak hanya
menyuarakan keprihatinan besar tentang meningkatnya ketegangan dan kekerasan,
tetapi juga menyerukan Tel Aviv menghentikan kegiatan pemukiman, pembongkaran
dan penggusuran di semua wilayah pendudukan, termasuk Yerusalem Timur.
Draf tersebut juga menyerukan, "Mencoba menahan
diri, menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika, serta menjunjung
tinggi dan menghormati status quo bersejarah di situs suci."