WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (21/9/2022) mengumpulkan 300.000 tentara cadangan untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina.
Dilansir Reuters, Putin mendukung rencana untuk mencaplok bagian-bagian negara itu, mengisyaratkan kepada Barat bahwa ia siap menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.
Baca Juga:
KRI Diponogoro-365 Uji Kemampuan Dengan Kapal NATO Di Laut Mediterania
Hal ini jadi mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua dan menandai eskalasi terbesar perang Ukraina sejak invasi Moskow pada 24 Februari.
Sikap Putin diambil menyusul meningkatnya korban dan kemunduran medan perang bagi pasukan Rusia, yang telah diusir dari daerah-daerah yang mereka kuasai di timur laut Ukraina dalam serangan balasan Ukraina.
Dalam pidatonya, Putin mengatakan bahwa jika integritas teritorial negaranya terancam, dia akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi rakyat.
Baca Juga:
NATO Panik, Putin Cetak Kemenangan Baru di Ukraina
"Ini bukan gertakan. Rusia memiliki banyak senjata untuk membalas", katanya.
Ukraina dan sekutu Baratnya menanggapi dengan mengatakan langkah itu menunjukkan serangan Rusia di Ukraina telah gagal.
Sekutu pun menjanjikan dukungan lebih lanjut untuk pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.