WahanaNews.co | Rusia menghendaki Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang tak lagi menyoroti masalah keamanan dan fokus pada masalah inti yakni ekonomi dan sosial.
Menurut pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (14/11) menjelang KTT G20, Moskow menganggap masalah ekonomi dan sosial menjadi yang paling mendesak bagi dunia saat ini. Hal itu diungkapkan Rusia kala pemerintahan Presiden Vladimir Putin terus dikecam soal invasinya ke Ukraina.
Baca Juga:
Intel Rusia Tuding 3 Negara di Balik Aksi Teror Moskow
"Pada dasarnya penting bahwa G20 itu memusatkan upayanya pada ancaman nyata, bukan ancaman mengada-ngada," bunyi pernyataan Kemlu Rusia tersebut yang diterima CNNINdonesia.com
"Kami yakin bahwa G20 digelar untuk menangani masalah sosial-ekonomi. Memperluas agendanya ke bidang perdamaian dan keamanan, uang dibicarakan banyak negara, tidak dapat dilakukan."
Menurut Moskow, pembahasan agenda lain selain kerja sama ekonomi-sosial menjadi pelanggaran langsung terhadap mandat Dewan Keamanan PBB dan akan merusak atmosfer kepercayaan dan kerja sama di antara negara G20.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
Sebagai diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir dalam KTT G20 di Bali 15-16 November besok karena alasan urusan dalam negeri.
Sebagai gantinya, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang akan memimpin delegasi Rusia dalam KTT G20. Lavrov sendiri sudah tiba di Bali pada Minggu (13/11).
Rusia terus menjadi sorotan dalam G20 setelah melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.