WahanaNews.co | Penularan virus Corona varian Delta (B1617.2) di beberapa negara telah mampu ditekan.
Berdasarkan perhitungan Bloomberg, Indonesia berada di peringkat ke-49 dari 53 negara ekonomi yang berhasil menahan penularan virus Corona per bulan September 2021. Peringkat ini berada di atas beberapa negara lainnya, seperti Thailand (50), Malaysia (51), Vietnam (52), dan Filipina (53).
Baca Juga:
Tak Laku di Indonesia, Mobil Merek Ini Cuma Terjual 20 Unit
"Peringkat ketahanan COVID adalah gambaran bulanan di mana virus dapat efektif ditangani meski dengan pergolakan aktivitas sosial dan ekonomi," tulis Bloomberg, Jumat (8/10/2021).
Meski peringkat Indonesia berada di atas beberapa negara lainnya, seperti Malaysia. Namun, Indonesia tetap berada di lima besar negara ekonomi terbawah dalam ketahanan terhadap COVID-19.
Terkait hal ini, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan masyarakat tidak boleh berpuas diri meski perkembangan COVID-19 di Indonesia sudah mengalami perbaikan. Pasalnya, penularan virus Corona masih terjadi di komunitas.
Baca Juga:
Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Sepakat Perkuat Hubungan dan Kerja Sama Indonesia-Malaysia
"Ini kabar baik, tapi juga kita tahu di balik data yang ada itu, kita masih missing banyak kasus, kita itu masih dalam level penularan di komunitas, atau level yang paling buruk dalam transmisi. Jadi itu yang menjelaskan situasi saat ini," kata Dicky.
Selain itu, kata Dicky, case fatality rate atau tingkat kematian di Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian dunia, bahkan di level Asia. Maka dari itu, ia berharap pemerintah dapat meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment), agar risiko kasus yang tidak terdeteksi bisa semakin ditekan.
"Ini yang harus disadari, sehingga potensi gelombang ketiga ini besar kita. Pertama, masih level community transmission. Kedua, kematian kita yang tinggi itu menunjukkan ada masalah di kualitas 3T kita, ada masalah juga dicapaian vaksinasi," jelasnya. [dhn]