WahanaNews.co | Sebuah surat elektronik yang diklaim dari Rusia bocor. Surat tersebut berisi jadwal Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Putin juga disebut-sebut menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
Email itu diungkap whistleblower di badan intelijen Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB). Email dibocorkan sosok yang dijuluki Wind of Change, kepada seorang aktivis hak asasi manusia Rusia yang menjalankan situs anti korupsi gulagu.net, Vladimir Osechkin.
Mengutip media Inggris Newsweek, dalam email tertanggal 4 Maret, Wind of Change mengirimkan bagaimana kemarahan dan ketidakpuasan di dalam FSB atas perang yang dimulai 24 Februari itu. "Perang saudara" bahkan dilaporkan terjadi di antara sekutu dekat Putin.
Dalam email 17 Maret, sejumlah desakan penggunaan nuklir juga sangat terasa. Namun, sumber itu dalam email memaparkan bagaimana meskipun konflik dengan negara tetangga Ukraina terjadi, banyak yang berharap bahwa "kebodohan"-mengacu senjata nuklir- tidak akan dilakukan.
Baca Juga:
Konser Berdarah di Moskow, Pemerintah Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Tapi, dalam surat lainnya, dikatakan pula oleh FSB kapan penggunaan senjata nuklir taktis bisa dilakukan Putin. Jika Rusia kalah, baik di mata musuh dan negara netral, nuklir akan diluncurkan.
"Argumen yang begitu kuat untuk konflik ... menunjukkan kelemahan militer, yang bahkan tidak dapat ditutupi keberhasilan pasukan" tulis Wind of Change, menambahkan bahwa Putin bisa mengancam penggunaannya untuk kemungkinan intimidasi Barat.
"Serangan nuklir oleh Putin dalam perangnya dengan Ukraina tidak akan menyelesaikan apa pun. Hanya dapat memprovokasi konsekuensi sedemikian rupa sehingga tidak ada gunanya mempertimbangkannya," tambah Wind of Change lagi pada surat menyurat April.