WahanaNews.co | Para anggota parlemen dari Partai Republik mengisyaratkan bahwa
mereka akan memberikan perlawanan terhadap upaya Partai Demokrat memakzulkan
mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang prosesnya akan dimulai
awal Februari mendatang.
ass="MsoNormal">Seperti dilansir AFP, Senin (25/1/2021), Ketua House
of Representatives (HOR) atau DPR AS, Nancy Pelosi, diharapkan akan mengirimkan
satu-satunya pasal pemakzulan Trump ke Senat AS pada 8 Februari mendatang.
Baca Juga:
Fakta-Fakta Jembatan di AS Ambruk Ditabrak Kapal Kargo dan Makan Korban Jiwa
Trump dituduh menghasut pemberontakan
terkait rusuh Gedung Capitol yang didalangi pendukungnya pada 6 Januari lalu.
Saat kedua pihak bersiap untuk
menghadapi sidang pemakzulan Trump yang diperkirakan akan berjalan cepat,
para politikus Republikan kembali melontarkan argumen-argumen politik dan
konstitusional.
Argumen itu meningkatkan keraguan
bahwa Partai Demokrat yang menguasai separuh kursi Senat AS --50 kursi dari total 100 kursi Senat-- akan bisa mengamankan 17
suara Senator Republikan untuk mencapai dua pertiga suara mayoritas yang
dibutuhkan untuk menyatakan Trump bersalah dan dimakzulkan sepenuhnya.
Baca Juga:
Tinggalkan Balita hingga Tewas demi Liburan, Kristel Dihukum Seumur Hidup
Trump berpotensi tidak bisa memegang
jabatan publik di masa mendatang jika dimakzulkan sepenuhnya.
"Saya pikir persidangan
(pemakzulan) itu bodoh. Saya pikir itu kontraproduktif. Kita sudah memiliki apa
yang berkobar di negara ini dan itu seperti mengambil sejumlah besar bensin dan
menuangkannya ke atasnya," ujar Senator Republikan, Marco Rubio, yang
merupakan anggota Komisi Intelijen Senat AS, dalam pernyataan kepada Fox News.
Rubio mengakui bahwa Trump --yang
mendorong ribuan pendukungnya untuk berkumpul di Washington DC dan memprotes
pengesahan kemenangan Presiden AS, Joe Biden-- "memikul
tanggung jawab atas apa yang terjadi".