WahanaNews.co | Pemerintah Turki mengungkapkan agar "tidak perlu terburu-buru" mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (7/9/2021), dalam sebuah wawancara televisi, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyuarakan kehati-hatian tentang hubungan masa depan Turki dengan kelompok Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Dia mengatakan pemerintah baru Afghanistan perlu "inklusif", menambahkan bahwa perempuan dan berbagai kelompok etnis harus diberikan jabatan menteri.
Taliban pada hari Senin (6/9) mengklaim kendali penuh atas seluruh wilayah Afghanistan, dengan mengatakan bahwa mereka telah memenangkan pertempuran kunci untuk Lembah Panjshir, basis perlawanan terakhir terhadap kekuasaan mereka.
Namun, Cavusoglu mengatakan masyarakat internasional harus mengambil pendekatan menunggu dan melihat sebelum mengakui pemerintahan Taliban. Pernyataan ini senada dengan yang diadopsi oleh Uni Eropa pada pertemuan pekan lalu.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Tidak perlu terburu-buru," katanya. "Ini adalah saran kami kepada seluruh dunia. Kita harus bertindak bersama dengan komunitas internasional," imbuhnya.
Turki saat ini tengah mengadakan pembicaraan dengan Taliban di Kabul, tentang kondisi di mana Turki dapat membantu mengoperasikan kembali bandara Kabul, ibu kota Afghanistan.
Cavusoglu mengatakan Turki bekerja sama dengan Qatar dan Amerika Serikat agar bandara Kabul dapat dibuka kembali untuk penerbangan reguler, yang diperlukan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, mengevakuasi warga sipil yang terdampar, dan membangun kembali misi diplomatik di Kabul.